Tari Ratoh Jaroe adalah tarian tradisional yang berasal dari Aceh. Tarian ini dikenal dengan gerakan tangan yang dinamis dan serempak, serta diiringi musik rapai dan syair bernuansa Islami. Ratoh Jaroe biasanya dibawakan oleh penari perempuan dalam jumlah genap dan melambangkan kekompakan, keberanian, serta semangat pantang menyerah perempuan Aceh. 

Perbedaan Tari Ratoh Jaroe dengan Tari Saman:
Meskipun sering dianggap mirip, Tari Ratoh Jaroe memiliki beberapa perbedaan dengan Tari Saman: 
  • Penari:

    Tari Ratoh Jaroe umumnya dibawakan oleh penari perempuan, sedangkan Tari Saman bisa dibawakan oleh laki-laki atau perempuan. 

  • Kostum:

    Kostum Tari Ratoh Jaroe biasanya polos dengan warna cerah seperti merah, hijau, dan kuning, sedangkan Tari Saman menggunakan kostum dengan motif kerawang. 

  • Musik:

    Musik pengiring Ratoh Jaroe adalah rapai dan syair bernuansa Islami, sementara Tari Saman menggunakan alat musik yang lebih beragam. 

  • Pola Lantai:

    Ratoh Jaroe lebih banyak menggunakan pola lantai garis lurus dan horizontal, sedangkan Saman memiliki pola lantai yang lebih beragam. 

Makna Tari Ratoh Jaroe:

Tari Ratoh Jaroe memiliki makna mendalam bagi masyarakat Aceh, terutama perempuan. Tarian ini melambangkan semangat, kekompakan, keberanian, dan keteguhan hati perempuan Aceh. Selain itu, tarian ini juga menjadi sarana untuk mengekspresikan diri dan menjalin silaturahmi antar penari serta masyarakat. 

Pentingnya Tari Ratoh Jaroe:
Tari Ratoh Jaroe memiliki nilai historis dan simbolis yang penting bagi masyarakat Aceh. Tarian ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia, dan popularitasnya semakin meningkat, termasuk saat tampil di acara-acara besar seperti pembukaan Asian Games